KANKER rahim menjadi momok mengerikan. Dari fakta WHO, Indonesia menempati urutan pertama di dunia penderita kanker mulut rahim. Menurut Ketua Komite Medik RSCM dr. Nugroho Kampono, spOG (K) diperkirakan tiap harinya terjadi 44 kasus baru kanker serviks dan 20 perempuan meninggal dunia karena penyakit tersebut tiap harinya.
Keputihan masalah yang kerap dianggap sepele. Padahal, keputihan yang berbau, gatal, dan berwarna awal infeksi. Dibandingkan dengan organ seks pria, letak vagina lebih tersembunyi dan sulit diamati sendiri oleh pemiliknya. Karena itu, perawatannya memerlukan penanganan khusus.
Perawatan vagina dibedakan dua jenis, yakni untuk yang gadis (perawan) dan perempuan yang sudah menikah. “Jika masih gadis (perawan),saat merawatnya hanya lewat dinding vagina. Hanya bibir dan dinding vagina saja yang dibersihkan tidak sampai ke dalam. Sedangkan bagi perempuan yang sudah pernah melakukan hubungan seksual perawatan masuk lewat dinding vagina. Ada alat yang dimasukkan untuk membuka dinding vagina,” ujarnya.
Setiap sperma yang mengenai dinding vagina bisa mengakibatkan iritasi. Untuk itu, perawatan vagina adalah pencegahan awal. Selama ini kata dia, gangguan yang biasa dikeluhkan pasien adalah keputihan. Keputihan dapat terjadi karena jamur, bakteri, dan iritasi.
Ia mengatakan keputihan yang sehat tidak berwarna, tidak berbau, tidak gatal, bentuk bening seperti ingus dan keluar tiga hari sebelum dan sesudah menstruasi. “Jika berbau, dan berwarna kuning atau hijau menandakan ada bakteri,’ katanya.
Ia menyarankan perawatan vagina sebaiknya dilakukan tiga bulan sekali bagi yang tidak punya masalah, dan satu bulan sekali bagi yang mengalami keputihan berat seperti sipilis dan GO.
Biasanya perempuan yang mengidap sipilis dan GO ditandai dengan keputihan yang berbau dan berwarna hijau.
Dalam perawatan vagina termasuk didalamnya pengguntingan rambut vagina. Menurutnya jika bulu vubis terlalu pendek terasa tajam saat melakukan hubungan seksual. Jika terlalu panjang, bulu vubis masuk ke dinding vagina dapat mengakibatkan lecet pada alat kelamin.
Lecet ini kata dia, dapat mengakibatkan keputihan.
Ia menyarankan petugas yang melakukan perawatan vagina sebaiknya petugas kesehatan. Ia menilai petugas kesehatan lebih mengerti tanda-tanda penyakit organ intim.
Jika saat dirawat ditemukan tanda adanya bakteri, petugas segera menyarankan pap smear untuk mengantisipasi penyakit kanker rahim. Normalnya pap smear dilakukan setahun sekali.
Menurut Anny Tri Lestari, satu bidan yang menangani perawatan vagina di Today’s Salon sebelum melakukan perawatan, pasien biasanya dicek tekanan tensi dan berat badan. Tujuannya, untuk mengetahui keadaan dan suhu tubuh pasien. Jika nantinya suhu agak panas, saat ratus atau penguapan hanya dilakukan beberaap menit saja.
`Kemudian didagnosa apa keluhan yang diderita. Dengan alat speculum, membantu membuka dinding vagina. Dengan larutan anti septic keputihan disemprot sampai bersih. Jika ada keputihan yang lengket dan menempel didinding vagina dibersihkan dengan kapas steril.
Jika ada erosi atau sariawan di dinding vagina diolesi salep dan diberikan obat minum antibiotic. Setelah berish dilanjutkan dengan ratus vagina yakni penguapan di daerah kemaluan.
Fungsinya untuk pembersihan tahap akhir dan melebarkan pembuluh darah, mengencangkan dan mengharumkan vagina. Sambil ratus pasien diajarkan senam kegeal. “Duduk bersila disteam. Ratus dilakukan 10-15 mneit. Terakhir dioleskan pencerah selangkangan,” ujarnya.
Ia menganjurkan sebaiknya perawatan vagian dilakukan setelah menstruasi. Tujuannya jika ada sisa darah yang menempel bisa langsung dibersihkan.
Sumber : http://rathikumara.blogspot.com
Perawatan Vagina Cegah Kanker Rahim
Labels:
perawatan vagina
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment